Surah Al-Anfal [08: 50-69]
Tafsir Surah Al-Anfal [08: 50-69]
Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka [dan berkata]: "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", [tentulah kamu akan merasa ngeri]. (50) Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, (51) [keadaan mereka] serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya. (52) Yang demikian [siksaan] itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merobah sesuatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merobah apa yang ada pada diri mereka sendiri [1], dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, (53) [keadaan mereka] serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. (54) Sesungguhnya binatang [makhluk] yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (55) [Yaitu] orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut [akibat-akibatnya]. (56) Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan [menumpas] mereka, supaya mereka mengambil pelajaran. (57) Dan jika kamu khawatir akan [terjadinya] pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. (58) Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos [dari kekuasaan Allah]. Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan [Allah]. (59) Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [yang dengan persiapan itu] kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya [dirugikan]. (60) Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (61) Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah [menjadi pelindungmu]. Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mu’min, (62) dan Yang mempersatukan hati mereka [orang-orang yang beriman][1]. Walaupun kamu membelanjakan semua [kekayaan] yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (63) Hai Nabi, cukuplah Allah [menjadi Pelindung] bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu. (64) Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang [yang sabar] di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.[2] (65) Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang [yang sabar], niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (66) Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki [pahala] akhirat [untukmu]. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (67) Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. (68) Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (69)
0 komentar:
Post a Comment