Surah An-Nahl [16: 103-118]
Tafsir Surah An-Nahl [16: 103-118]
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Qur’an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya [Muhammad]". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan [bahwa] Muhammad belajar kepadanya bahasa Ajam [1], sedang Al Qur’an adalah dalam bahasa Arab yang terang. (103) Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah [Al Qur’an] Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih. (104) Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (105) Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman [dia mendapat kemurkaan Allah], kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman [dia tidak berdosa], akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (106) Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (107) Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai. (108) Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. (109) Dan sesungguhnya Tuhanmu [pelindung] bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (110) [Ingatlah] suatu hari [ketika] tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan [balasan] apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya [dirugikan]. (111) Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan [dengan] sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi [penduduk]nya mengingkari ni’mat-ni’mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [1] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (112) Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (113) Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni’mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (114) Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu [memakan] bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (115) Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (116) [Itu adalah] kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih. (117) Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu; [2] dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (118)
0 komentar:
Post a Comment