Surah Taa-Haa [20: 37-76]
Tafsir Surah Taa-Haa [20: 37-76]
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ni’mat kepadamu pada kali yang lain. (37) yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, (38) Yaitu: "Letakkanlah ia [Musa] di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai [Nil], maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh [Fir’aun] musuh-Ku dan musuhnya". Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; [1] dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (39) [Yaitu] ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada [keluarga Fir’aun]: "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, [2] lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Mad-yan, [3] kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan [4] hai Musa, (40) dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku. [5] (41) Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; (42) Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; (43) maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. (44) Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas". (45) Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (46) Maka datanglah kamu berdua kepadanya [Fir’aun] dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. [6] Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti [atas kerasulan kami] dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (47) Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu [ditimpakan] atas orang-orang yang mendustakan [7] dan berpaling". [8] (48) Berkata Fir’aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?" [9] (49) Musa berkata: "Tuhan kami ialah [Tuhan] yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk." [10] (50) Berkata Fir’aun: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?" (51) Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, [1] Tuhan kami tidak akan salah dan tidak [pula] lupa; (52) Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (53) Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. (54) Dari bumi [tanah] itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (55) Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya [Fir’aun] tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, [2] maka ia mendustakan dan enggan [menerima kebenaran]. (56) Berkata Fir’aun: "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami [ini] dengan sihirmu, hai Musa? (57) Dan kamipun pasti akan mendatangkan [pula] kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak [pula] kamu di suatu tempat yang pertengahan [letaknya]". (58) Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan [kami dengan] kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik". (59) Maka Fir’aun meninggalkan [tempat itu], lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang. [3] (60) Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan. (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan [mereka]. (62) Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. [4] (63) Maka himpunkanlah segala daya [sihir] kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini." [5] (64) [Setelah mereka berkumpul] mereka berkata: "Hai Musa [pilihlah], apakah kamu yang melemparkan [dahulu] atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?" (65) Berkata Musa: "Silakan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. (66) Maka Musa merasa takut dalam hatinya. (67) Kami berkata: "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul [menang]. (68) Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir [belaka]. Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". (69) Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa". (70) Berkata Fir’aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya [Musa] sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, [1] dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya". (71) Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata [mu’jizat], yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. (72) Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik [pahala-Nya] dan lebih kekal [azab-Nya]" (73) Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati [2] di dalamnya dan tidak [pula] hidup. (74) Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi [mulia], (75) [yaitu] surga ’Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih [dari kekafiran dan kema’siatan]. (76)
0 komentar:
Post a Comment