Surah Ash-Shu'araa [26: 15-122]
Tafsir Surah Ash-Shu'araa [26: 15-122]
Allah
berfirman: "Jangan takut [mereka tidak akan dapat membunuhmu], maka
pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami [mu’jizat-mu’jizat];
sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan [apa-apa yang mereka katakan].
(15) Maka datanglah kamu berdua kepada Fir’aun dan katakanlah olehmu: ’Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam, (16) lepaskanlah Bani Israil [pergi] beserta kami’". (17) Fir’aun
menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara [keluarga] kami,
waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa
tahun dari umurmu [6]. (18) dan
kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu [7] dan
kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna". (19) Berkata Musa: "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. (20) Lalu
aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku
memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang di antara
rasul-rasul. (21) Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah [disebabkan] kamu telah memperbudak Bani Israil". (22) Fir’aun bertanya: "Siapa Tuhan semesta alam itu?" (23) Musa
menjawab: "Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara
keduanya. [Itulah Tuhanmu], jika kamu sekalian [orang-orang]
mempercayai-Nya". (24) Berkata Fir’aun kepada orang-orang sekelilingnya: "Apakah kamu tidak mendengarkan?" (25) Musa berkata [pula]: "Tuhan kamu dan Tuhan nenek-nenek moyang kamu yang dahulu". (26) Fir’aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". (27) Musa
berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di
antara keduanya: [Itulah Tuhanmu] jika kamu mempergunakan akal". (28) Fir’aun
berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku
akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan". (29) Musa berkata: "Dan apakah [kamu akan melakukan itu] kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu [keterangan] yang nyata?" (30) Fir’aun berkata: "Datangkanlah sesuatu [keterangan] yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar". (31) Maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba-tiba tongkat itu [menjadi] ular yang nyata. (32) Dan
ia menarik tangannya [dari dalam bajunya], maka tiba-tiba tangan itu
jadi putih [bersinar] bagi orang-orang yang melihatnya. (33) Fir’aun
berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya:
Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, (34) ia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?" (35) Mereka
menjawab: "Tundalah [urusan] dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke
seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan [ahli sihir], (36) niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepadamu". (37) Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan di hari yang maklum [1]. (38) dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian, (39) semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang". [1] (40) Maka
tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir’aun: "Apakah
kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah
orang-orang yang menang?" (41) Fir’aun
menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar
akan menjadi orang yang didekatkan [kepadaku]". (42) Berkatalah Musa kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu Lemparkan". (43) Lalu
mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata:
"Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang".
(44) Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu [2]. (45) Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud [kepada Allah]. (46) Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (47) [yaitu] Tuhan Musa dan Harun". (48) Fir’aun
berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi
izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan
sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui [akibat
perbuatanmu]; sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan
bersilangan [3] dan aku akan menyalibmu semuanya". (49) Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan [bagi kami]; sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, (50) sesungguhnya
kami amat menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami,
karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman". (51) Dan
Kami wahyukan [perintahkan] kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan
membawa hamba-hamba-Ku [Bani Israil], karena sesungguhnya kamu sekalian
akan disusuli". (52) Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan [tentaranya] ke kota-kota. (53) [Fir’aun berkata]: "Sesungguhnya mereka [Bani Israil] benar-benar golongan kecil, (54) dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, (55) dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga". (56) Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, (57) dan [dari] perbendaharaan dan kedudukan yang mulia [4] (58) demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya [itu] kepada Bani Israil [5]. (59) Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. (60) Maka
setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut
Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". (61) Musa
menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku
besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (62) Lalu
Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka
terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang
besar. (63) Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain [1]. (64) Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. (65) Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. (66) Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar
[mu’jizat] dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. (67) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (68) Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. (69) Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?" (70) Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya". (71) Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar [do’a]mu sewaktu kamu berdo’a [kepadanya]?, (72) atau [dapatkah] mereka memberi manfa’at kepadamu atau memberi mudharat?" (73) Mereka menjawab: "[Bukan karena itu] sebenarnya Kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian". (74) Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, (75) kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?, (76) karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam, (77) [yaitu Tuhan] Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, (78) dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, (79) dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, (80) dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku [kembali], (81) dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (82) [Ibrahim berdo’a]: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (83) dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang [yang datang] kemudian, (84) dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh keni’matan, (85) dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, (86) dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (87) [yaitu] di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (89) dan [di hari itu] didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, (90) dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat", (91) dan dikatakan kepada mereka: "Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah [nya] (92) selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?" (93) Maka mereka [sembahan-sembahan itu] dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, (94) dan bala tentara iblis semuanya. (95) Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: (96) "Demi Allah: sungguh kita dahulu [di dunia] dalam kesesatan yang nyata, (97) karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam". (98) Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. (99) Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa’at seorangpun, (100) dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, (101) maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi [ke dunia] niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman". (102) Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda [kekuasaan
Allah], tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (103) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (104) Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. (105) Ketika saudara mereka [Nuh] berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? (106) Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan [yang diutus] kepadamu, (107) maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah kepadaku. (108) Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. (109) Maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah kepadaku". (110) Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" (111) Nuh menjawab: "Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan? (112) Perhitungan [amal perbuatan] mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari. (113) Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. (114) Aku [ini] tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan". (115) Mereka
berkata: "Sungguh jika kamu tidak [mau] berhenti hai Nuh, niscaya
benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam". (116) Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; (117) maka
itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan
selamatkanlah aku dan orang-orang yang mu’min besertaku". (118) Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. (119) Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. (120) Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda [kekuasaan Allah], tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (121) Dan sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (122)
0 komentar:
Post a Comment