Surah Al-Anbiyaa [21: 83-112]


Tafsir Surah Al-Anbiyaa [21: 83-112]

dan [ingatlah kisah] Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "[Ya Tuhanku], sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". (83) Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (84) Dan [ingatlah kisah] Isma’il, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. (85) Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (86) Dan [ingatlah kisah] Dzun Nun [Yunus], ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya [menyulitkannya], maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: [1] "Bahwa tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (87) Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (88) Dan [ingatlah kisah] Zakariya, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri [2] dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. [3] (89) Maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam [mengerjakan] perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada Kami dengan harap dan cemas. [4] Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami. (90) Dan [ingatlah kisah] Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam [tubuh]nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda [kekuasaan Allah] yang besar bagi semesta alam. (91) Sesungguhnya [agama tauhid] ini adalah agama kamu semua; agama yang satu [1] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (92) Dan mereka telah memotong-motong urusan [agama] mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali. [2] (93) Maka barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya. (94) Sungguh tidak mungkin atas [penduduk] suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali [kepada Kami]. (95) Hingga apabila dibukakan [tembok] Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (96) Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar [hari berbangkit], maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. [Mereka berkata]: "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim". (97) Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. (98) Andaikata berhala-berhala itu tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya. (99) Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar. (100) Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka, (101) mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam meni’mati apa yang diingini oleh mereka. (102) Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar [pada hari kiamat], dan mereka disambut oleh para malaikat. [Malaikat berkata]: "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu". (103) [Yaitu] pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya. (104) Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur [1] sesudah [Kami tulis dalam] Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (105) Sesungguhnya [apa yang disebutkan] dalam [surat] ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah]. (106) Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk [menjadi] rahmat bagi semesta alam. (107) Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri [kepada-Nya]". (108) Jika mereka berpaling, maka katakanlah: "Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian [ajaran] yang sama [antara kita] dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?". (109) Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan [yang kamu ucapkan] dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan. (110) Dan aku tiada mengetahui boleh jadi hal itu [2] cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu waktu. (111) [Muhammad] berkata: "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil [3] Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan". (112)

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment