Surah Al-Ahzab [33: 31-38]


Tafsir Surah Al-Ahzab [33: 31-38]

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk [1] dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya [2], dan ucapkanlah perkataan yang baik, (32) dan hendaklah kamu tetap di rumahmu [3] dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [4] dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait [5] dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (33) Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah [sunnah Nabimu]. Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (34) Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min [6], laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut [nama] Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (35) Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak [pula] bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan [yang lain] tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (36) Dan [ingatlah], ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni’mat kepadanya [1] dan kamu [juga] telah memberi ni’mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya [menceraikannya], Kami kawinkan kamu dengan dia [2] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu’min untuk [mengawini] isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (37) Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. [Allah telah menetapkan yang demikian] sebagai sunnah-Nya [3] pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (38)

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment